Kurangnya Fraksi Ilmu Komunikasi, DPM Fisip Untirta Dianggap Kurang Kontribusi

Sumber: Instagram/@dpmfisipuntirta

Cooliah Times - Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah panggung vital bagi representasi mahasiswa dan pembentuk peraturan organisasi mahasiswa (Permawa). Namun, tantangan dalam beberapa tahun ini datang karena minimnya keikutsertaan fraksi mahasiswa Ilmu Komunikasi di dalamnya. (04/04)

Kehadiran yang kurang signifikan dari mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam DPM menimbulkan pertanyaan tentang representasi suara mereka dalam pengambilan keputusan kampus. Sebagai salah satu prodi yang memiliki peran penting dalam dunia komunikasi, absennya mereka dari forum ini bisa merugikan diversitas pandangan dan kebutuhan mahasiswa.

Zirly (21) sebagai Anggota DPM FISIP masa bakti 2023-2024 mengungkapkan tanggapan mengenai alasan mengapa minimnya Fraksi mahasiwa Ilmu Komunikasi di kursi DPM FISIP. 

“Minimnya mungkin karena kurangnya minat mahasiswa Ilmu Komunikasi pada organisasi di zaman sekarang, karena dari Pelatihan Legislatif 2023, mahasiswa Ikom sendiri yang daftar tidak sebanyak mahasiswa Administrasi Publik dan Ilmu Pemerintahan,” jelas Zirly.

Kendati demikian, Zirly memberikan saran yang dapat diterapkan DPM untuk meningkatkan perwakilan fraksi Ilmu Komunikasi pada kursi DPM dengan mempromosikan DPM pada event UKM fest dan Program Aktualisasi mahasiswa FISIP Untirta (Proaktif).

“Seperti sosialisasi bagaimana kelegislatifan di DPM  itu sendiri dengan lewat LK, Mempromosikan Pelatihan Legislatif yang diadakan satu tahun sekali oleh DPM FISIP. Di ajang UKM/Ormawa fest seperti pada Proaktif lebih di gencarkan lagi untuk maba agar tertarik dengan DPM FISIP. Karena dalam mensosialisasikan DPM FISIP itu kurang banyak ruangnya dan menurut saya yang cocok sekali mensosialisasikan pada waktu Proaktif di ajang fest UKM atau organisasi,” ujar Zirly.

Hal tersebut seiras dengan pendapat Syawal (20), mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tidak berminat ikut dalam keanggotaan DPM. 

“Saya kurang berminat, menurut saya prospek ilmu komunikasi sudah diwadahi oleh UKM radio, televisi, foto, dan video” tuturnya.

Imam Febriansyah (20), mahasiswa Ilmu Komunikasi juga memberikan alasan mengapa dirinya tidak ikut serta dalam keanggotaan DPM karena menurutnya mahasiswa ilmu komunikasi tidak harus berpolitik di kursi DPM. 

"jujur saya tidak berminat ikut DPM karna menurut saya prodi ilmu komunikasi memang notabene ngga harus terjun ke politik kampus sebagai anggota DPM" ucap Imam.

Penulis: M. Idham Febrio

Editor: Rafa Ramadita